Minggu, 19 Agustus 2007

Manusia :
Alat pemuas orang lain atau diri sendiri

“Tujuan hidup” mendengar kata ini pasti kita semua punya persepsi sendiri dan berbeda satu sama lain. Ada yang berpendapat itu yang harus dikejar, ada juga yang berpendapat untuk apa dipikirkan, sebagian ornag lagi berpendapat jalankan saja hidup init toh Allah sudah membuat takdir untuk kita, segelintir orang malah berpendapat jika kita sudah sampai pada tujuan hidup maka hidup sudah lengkap tp bagi sebagian orang anti kemapanan adalah tujuan hidup mereka.
Tapi apakah kita pernah tahu apa sesungguhnya tujuan hidup, pernahkah kita bertanya pada diri sendiri apa sebenarnya yang kita inginkan dalam hidup, apakah tamat dengan cepat kemudian menikah, atau tamat kemuadian mencari kerja dan bekerja, atau tamat tetap di kampus dan mengurusi komunitas kampus yang pernah kita ikuti, atau tamat dan menjadi penjilat pejabat dengan mengatasnamakan komunitas mahasiswa sebagai kedok.
Begitu banyak peran yag dilakukan oleh manusia untuk bertahan hidup, tp apakah itu yang kita inginkan, apakah itu hakekat hidup sebenarnya, apakah tujuan hidup, dan apa sebenarnya tujuan Allah menciptakan manusia. Apakah yang kita jalani sekarang ini merupakan wujud dari diri kita sebenarnya?.

Dunia dan masyarakat sudah membuat parameter sendiri mana yang di katakana sukses dan tidak, apakah terpilih menjadi pemimpin organisasi adalah suatu kesuksesan atau apakah mendapat IPK “tiga koma” itu dikatakan pintar tanpa harus tahu prakteknya? Dan sayangnya kita sendiri patuh pada parameter yang di buat oleh masyarakat itu, kita merasa puas apabila telah mencapai IPK tinggi, dan kita melihat kemenangan menjadi pemimpin adalah kemenangan bukan suatu amanah, tp pernahkah kita bertanya pada hati kecil kita apa bedanya kalau kita tidak bisa membawa diri, kalau kita hanya bisa mengandalkan orang tua bahkan untuk tahu keinginan kita, orang tua yang menentukan kita harus apa dan bagaimana, untuk semua itu ternyata manusia hanya wayang yang yang diatur oleh dalang yang notabene adalah sitem yang ironisnya di buat oleh wayang- wayang yang pintar,

Akhirnya kita semua adalah boneka yang dijalankan oleh system dan kita patuh pada rutinitas yang sama setiap hari tanpa tahu apakah benar itu yang kita inginkan atau kita hanya terbawa oleh parameter yang ada, manusia sesungguhnya adalah alat pemuas bagi manusia lain, ketika kuliah mahasiswa adalah alat pemuas dosennya, dan ketika memasuki dunia kerja bawahan adalah alat pemuas bos nya, keadaan di rumah mungkin tidak beda jauh anak adalah alat pemuas bagi orang tua. Apakah ini yang kita inginkan, let’s ask to your deepest heart.

By Tessa Simahate
Saran dan kritik mengenai tulisan Hub : Simahate82@ Yahoo.co.id
I’ll be waiting for your visit to my email